Jumat, 10 Desember 2010

Adobe Audition 3

Kalau pernah membuka Adobe Audition 1.5 tentu tidak akan asing lagi masuk ke Adobe Audition 3. Sebab pada Au 3 (kependekan dari Adobe Audition3) fitur-fitur nya kurang lebih masih tidak jauh berbeda. Hanya yang pertama terlihat sekilas pandang adalah perbedaan performance atau tampilan. Pada Au3 lebih keren dan terlihat lebih menyesuaikan diri dengan program-program record lainya seperti Sonar dan Cubase....  terlihat sekali pada Track Record. Untuk memberi efek (fx) tinggal pilih pada colom fx lalu klik efek suara yang dikehendaki.
Kemudian untuk Edit > Audio setup juga bisa kita setting lebih gamblang tidak seperti Au 1. Biar hasil record kita maksimal kita set up audio setting nya dengan Asio4All. Karena dengan menggunakan setinga Asio4All suara input sama persis dengan suara output. Tidak ada delay atau pantulan suara yang kalau kita dengar seolah-olah kejar-kejaran. Ada beberapa teman yang mengeluh saat taking audio "ko kenapa waktu ngisi sama dengan metronom tapi begitu jadi didengarkan menjadi kejar-kejaran dengan metronom.." nah itu artinya masih ada latecy....atau ketidak tepatan antara input dan output....
Untuk setting Audio bisa lihat Gambar di samping. Usahakan Asio4All sudah terinstall di komputer mu. berikutnya tinggal ikuti langkah-langkahnya....kalau dengan kata-kata akan membingungkan masih mending langsung ajah clik gambarnya biar jelas kemudian langsung praktekan. Settingan disitu harus tepat kalau tidak bisa jadi suara masuk tapi glombang audio tidak stabil alias naik turun...yang akhirnya hasil record kita tidak memuaskan atau akan menyulitkan kita mengeditnya...

Tapi bila settingan Audio settup nya tepat saya yakin tidak akan ada masalah, apalagi untuk merekam suaru input nya dari Organ tunggal misalnya...ya ok lah...

Tapi bilamana hasil record banyak suara hiss....atau ngesssss....disebabkan peralatan kita terutama kabel yang kurang bagus, bisa ditanggulangi dengan cara berikut: effek > Restoration > Hiss reduction > hight hiss reduction. InsaAllah tidak ada suara hiss atau ngess lagi....alias jadi bening...sebening kaca...hee.
Tapi bilamana suara hiss masih tetap tidak tersaring walaupun sudah digeser ke level yang lebih tinggi...Nah masih mending kita membereskan jalur-jalur kabel dari perangkat ke mixer,  kemudian cek juga dari mixer ke komputernya bisa kita perbaiki atau ganti sekalin dengan kabel yang baru. Atau bisa jadi ada lampu neon yang menggunakan sikring juga bisa mengganggu. Jangan sampai ada yang main stop kontak lampu manapun di ruangan rekam, apalagi ruangan rekamnya menyatu jalur listriknya dengan rumah misalnya. Itu juga bisa masuk ke komputer...jadi kedengaran suaranya berupa bunyi krek...
Dulu waktu saya belum mengamati sejauh ini....mencari sumber suara krek itu dari mana? padahal waktu taking suara terasa rapih....eh ternyata di belakang,  istri saya ngontak pompa air....masuklah suara krek itu.....
Itu pun bisa ditanggulangi kalau tidak mau taking ulang dengan cara: effek > Restoration > Clik removal.
Pernah juga saya praktekan effek tersebut saat merekam siaran langsung dari Radio. Tahu sendiri kalau ngerekam langsung dari radio ada gangguan glombang suara krak - krek - krak - krek....Kemudian setelah selesai merekam saya saring dengan menggunakan effek yang ada pada Restoration tersebut. Alhamdulillah tidak ada lagi krakkrek-krakkrek...

Untuk merekam live caranya: masukan kabel input pada jalur input, masukan jalur output pada jalur output ke sound kontrol > edit > ajust sample rate > 48000 Hz. Pada 48000 Hz kualitas suaranya akan lebih bagus dibanding pada 44100 hz > Ok > record. 


Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar